POLHUKAM.ID - Belum lama ini publik tengah dihebohkan dengan film animasi Merah Putih One for All.
Bagaimana tidak, hal ini terjadi lantaran film animasi tersebut dinilai buruk dari segi audio, grafik, dan visualnya.
Padahal, anggaran yang dibebankan dalam pembuatan film tersebut disinyalir mencapai Rp6,7 miliar.
Ditambah, sejumlah aset animasi Merah Putih One for All diduga dibeli di martketplace dengan harga ratusan ribu.
Sebagaimana dikutip Pojoksatu.id dari portal media solobalapan.jawapos.com pada Senin (11/8/2025).
Dalam artikelnya, aset berupa karakter dalam animasi tersebut dinilai bukan dari hasil buatan Perfiki Kreasindo, selaku rumah produksi.
Melainkan, beberapa karakter yang tertera di dalam film animasi itu merupakan hasil pembelian di store Daz3D.
“Karakter dalam film dengan model 3D yang dijual di platform seperti Daz3D,” jelas dalam laporan.
“Tampak sebanyak empat model 3D, yaitu Jayden karya Junaid Miran, Tommy karya Chihuahua Studios, serta Ned dan Francis dari Reallusion,” lanjutnya.
“Keempatnya dijual seharga sekitar 43,50 dolar AS atau setara Rp700 ribu,” imbuh laporan artikel.
Namun, belum ada tanggapan langsung dari Perfiki Kreasindo selaku pihak yang bertanggung jawab dalam pembuatan film tersebut.
Kendati demikian, publik justru tampak ricuh dengan membanjiri kolom komentar di postingan produser film animasi Merah Putih One for All.
Perlu diketahui, film animasi Merah Putih One for All sendiri baru saja digarap pada (6/2025) kemarin.
Yang mana, karya Perfiki Kreasindo itu diproduksi dalam menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-80.
Tidak heran, banyak publik menilai bahwa karya Toto Soegriwo selaku produser dinilai terlalu terburu-buru. ***
Sumber: pojok1
Artikel Terkait
Honda Luncurkan Motor Bebek Baru, Konsumsi BBM-nya Capai 71,4 Km per Liter
Motif 20 Prajurit TNI Aniaya Prada Lucky hingga Tewas: Pembinaan
Profil Letda (Purn) Darius Bayani: Rambo TNI yang Terima Bintang Sakti Prabowo
Gibran Tak Salami AHY Diduga Imbas Isu Pemakzulan