POLHUKAM.ID -Mal Malioboro (kini Plaza Malioboro) tutup sementara pada hari Senin, 1 September 2025 karena adanya instruksi untuk mitigasi risiko dan perlindungan bersama.
Manajemen Plaza Malioboro mengatakan, penutupan dilakukan sebagai langkah mitigasi risiko dan perlindungan bagi seluruh pengunjung, tenant, dan karyawan, menyusul beredarnya informasi aksi demonstrasi serempak besar-besaran di Yogyakarta dan daerah lain pada Senin 1 September 2025.
Informasi tersebut disampaikan melalui akun Instagram @plazamalioboro.
Operasional Plaza Malioboro tidak beroperasi sementara pada Senin, 1 September 2025
Keputusan ini sebagai langkah mitigasi risiko dan perlindungan bersama seluruh pengunjung, tenant, serta karyawan.
Update informasi selanjutnya akan diumumkan melalui media sosial resmi Plaza Malioboro.
Terima kasih atas perhatian & pengertiannya.
Mari bersama-sama berdoa agar keadaan segera membaik.
Manajemen Plaza Malioboro.
Selain Mal Malioboro, Teras Malioboro juga tutup.
"Penutupan ini bertujuan untuk menjaga ketertiban, keamanan di area Teras Malioboro, serta meminta tenant untuk mengamankan barang dagangan dan peralatan," ujar pernyataan manajemen Teras Malioboro.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Kepala BLUT Kop UMK, dilengkapi dengan QR code dan cap resmi itu juga menyampaikan, agar tenant mengamankan barang dan peralatan, serta memastikan kondisi lapak dalam keadaan rapi sebelum penutupan.
"Dimohon kerja sama tenant untuk mendukung keamanan dan ketertiban area Teras Malioboro," kata manajemen Teras Malioboro.
Aksi unjuk rasa Yogyakarta selama beberapa hari terakhir banyak digawangi elemen mahasiswa dari berbagai kampus.
Sebelumnya, Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) menyerukan agar seluruh aksi massa berlangsung damai dan menjaga kenyamanan masyarakat. Terlebih, Yogyakarta masih menjadi salah satu magnet sektor pariwisata dan destinasi utama.
Sultan pun mengumpulkan para rektor dan wakil rektor sejumlah kampus di Yogyakarta, agar turut mendorong aksi nanti berjalan damai dan tak menimbulkan keresahan di masyarakat. Terlebih Yogyakarta juga Kota Wisata yang disambangi wisatawan berbagai daerah setiap harinya.
"Saya berharap penyampaian aspirasi dilakukan dengan baik, sopan, dan bukan dengan kekerasan, inilah yang mencerminkan demokratisasi di Jogja,” kata Sultan HB X di Komplek Kepatihan, Minggu malam, 31 Agustus 2025
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Massa Mulai Bergerak, Jalan Menuju DPRD Sumsel Ditutup Total: Ini Skema Lalu Lintas
Viral Sosok Pembakar Fasum Saat Demo, Disebut Pakai Baju Serba Hitam dan Bawa Tangga hingga Mesiu
Desak Parpol Segera PAW Deddy Sitorus Hingga Sahroni di DPR, Formappi: Biang Kerok Kemarahan Rakyat
Heboh! Ferry Irwandi Diteror Akibat Buka Jaringan Provokator dan Gagalkan Darurat Militer