Belakangan, Prabowo melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memituskan untuk mempercepat pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) untuk formasi tahun 2024.
"Baru tiga bulan di tahun yang baru sudah seperti itu," kata Gatot.
Gatot kemudian menyoroti sejumlah polemik lain yang menjadi ramai di masyarakat dan mencoreng muka Prabowo.
Menurutnya semua masalah yang terjadi memang bagian dari sabotase.
Masalah-masalah tersebut, mulai dari pemblokiran rekening tidak aktif yang merupakan kebijakan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
Kemudian persoalan tambang nikel di Raja Ampat, yang pada akhirnya Prabowo memutuskan mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) di Raja Ampat.
"Siapa yang jelek? presiden lagi," kata Gatot.
Hal lain yang menjadi sorotan ialah terkait pernyataan mengenai tanah dua tahun nganggur bisa disita oleh negara.
"Akhrinya muncul di media sosial, rekening nganggur 3 bulan diblokir, tanah nganggur selama 2 tahun disita negara, kami nganggur bertahun-tahun pemerintah tidak peduli," kata Gatot.
Terbaru, mengenai pemberian abolisi dan amnesti untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto.
Keputusan Prabowo tersebut menuai kontra dan serangan.
Gatot mengaku tahu siapa pihak yang menyerang dengan tujuan menggemakan narasi pemakzulan terhadap Prabowo.
"Keputusan presiden diserang. Saya tahu yang menyerang itu adalah gabungan Youtuber Nusantara, akhirnya makzulkan Prabowo. Itu tujuan mereka memang," kata Gatot.
Terakhir permasalahan yang dianggap memiliki kaitan dengan upaya sabotase adalah demo besar di Pati, Jawa Tengah, menuntut Bupati Sudewo mundur.
Demo besar-besaran tersebut merupakan buntut dari kebijakan Sudewo menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebesar 250 persen.
"Tapi ini lah yang saya katakan bom waktu yang didesain dengan cara cerdas. Saya ulangi, bom waktu yang didesain secara cerdas untuk mempercepat penurunan Prabowo digulingkan," kata Gatot.
Melihat indikasi-indikasi tersebut, Gatot mengingatkan agar masyrakat tidak hanya berdiam diri, apalagi menjadi bagian dari upaya sabotase struktural untuk menjatuhkan Prabowo.
Gatot mengingatkan bahwa pergantian pemerintahan tidak menambah kesejahteraan, melainkan menimbulkan kebangkrutan.
Ia lantas mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi melakukan demo menuntut Prabowo mengganti menteri-menteri terkait.
"Ya kita ajak demo, ke mana? Ke presiden. Masa udah tau seperti ini masih mempertahankan menteri-menteri yang seperti itu," kata Gatot.
👇👇
👇👇 pic.twitter.com/Ige8HFTIpy
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Viral Jokowi Gagal Salam Khas UGM, Netizen Soroti Status Alumni: Ini Faktanya!
Jokowi Gagal Salam Khas UGM? Ini Momen Celingak-celinguk yang Bikin Penasaran
Prabowo Sindir Konten Podcast: Pintar tapi Sebar Kebencian?
Luhut Usulkan Dana Rp 50 Triliun untuk INA: Siapa Di Balik Indonesia Investment Authority?