"Saya pernah jadi dubes 4 tahun prihatin negara kita imagenya mengirim pembantu rumah tangga ke luar negeri. Padahal kita punya sumber daya manusia yang melimpah dan berkualitas," ungkapnya.
Kita juga perlu introspeksi diri, UUD 1945 mengamanatkan kita untuk aktif dalam upaya menjaga ketertiban dan perdamaian dunia.
Inilah pikiran besar para pendiri bangsa. Tapi realitasnya hari ini kita tidak bisa berbuat banyak di pentas dunia, padahal kita pernah menjadi inisiator KTT Asia Afrika yang memerdekakan bangsa-bangsa di dunia.
"Amerika, Rusia, Cina mereka pasti punya masalah sendiri di negaranya, tapi mereka bisa tampil mempengaruhi dunia," ungkapnya.
Oleh karena itu, Dr. Salim mengajak seluruh elemen bangsa untuk membangun kebersamaan dalam mewujudkan kemajuan dan kejayaan Indonesia. Beda partai, beda ormas, beda latar belakang bukan alasan untuk terus mencari titik temu.
"Mari kita bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi. Baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur," pungkas Dr. Salim.
Tokoh-tokoh yang hadir merespon positif inisiatif PKS membangun kolaborasi dengan seluruh elemen bangsa karena ini yang mereka tunggu-tunggu sebagai sikap kebangsaan yang teduh dan menyatukan. Masing-masing bisa berjuang lewat jalurnya tapi bisa bertemu untuk kepentingan nasional.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur