Program menu makan gratis bergizi (MBG) kembali banjir kritikan usai mencuat
serentetan kasus keracunan massal siswa di sejumlah daerah. Kritikan
terhadap program MBG salah satunya datang dari akademisi Profesor Sulfikar
Amir.
Lewat cuitan di akun X pribadinya, @sociotalker pada Kamis (25/9), sosilog
perkotaaan Nanyang Technological University (NTU), Singapura itu pun secara
blak-blakan menyebut jika MBG adalah proyek politik.
"MBG itu proyek politik, bukan program berbasis teknokratik," cuitnya
dikutip pada Jumat (26/9/2025).
Dia pun menguliti sejumlah masalah terkait pelaksanaan MBG yang
disebut-sebut hanya mengeruk keuangan negara secara ugal-ugalan.
"Gak ada hitungan cost-benefit analisis. Gak ada perencanaan tata kelola.
Pokoknya habisin ratusan triliun per tahun. Brutal!" kritiknya.
mbg itu proyek politik. bukan program berbasis teknokratik. gak ada hitungan cost-benefit analisis. gak ada perencanaan tatakelola. pokoknya habisin ratusan triliun per tahun. brutal! https://t.co/DPJWQ1HPZK
— Joel Picard (@sociotalker) September 25, 2025
Cuitan Prof Sulfikar pun langsung disambut beragam komentar dari kalangan
netizen. Namun, kebanyakan netizen turut mengkritik program MBG setelah
maraknya kasus keracunan massal siswa.
"Satu di antara sumber modal pilpres 2029 ya dr MBG itu. Habiskan 1,2
trilyun per hari hanya utk makanan basi dan beracun, gila sih ini," geram
salah satu netizen.
"Demi cuan jumbo mereka rela korbankan anak-anak. Yg kenyang pejabatnya yg
korban rakyatnya," sindir yang lain.
"Program populis selalu laris ketika pemilu. Kenapa pemilukita gini gini
aja, bahkan memburuk? Evaluasi nya dari mana nih?" timpal yang lain.
MBG Didesak Disetop
Desakan agar pemerintah menghentikan program MBG terus disuarakan imbas
maraknya kasus keracunan massal siswa di Tanah Air. Berdasar data yang
dihimpun Kantor Staf Presiden atau KSP, total korban keracunan makan bergizi
gratis mencapai 5.000 siswa.
Desakan agar pemerintah segera menghentikan program MBG usai banyaknya
korban dari siswa berjatuhan diungkapkan oleh Pakar Hukum tata Negara dari
Universitas Andalas Feri Amsari.
"Bagi saya kalau belum dihentikan juga MBG, ada niat jahat negara meracuni
anak bangsanya sendiri," kata Feri kepada wartawan di INews Tower, Jakarta
Pusat pada Kamis (25/9/2025).
Evaluasi menyeluruh terhadap program andalan Presiden Prabowo Subianto itu
ditegaskan Feri menjadi suatu hal yang mendesak.
"Segera dievaluasi, dan dihentikan. Serta pastikan orang betul-betul
mendapatkan makanan sehat, bukan makan berbelatung gratis," tegasnya.
Sumber:
suara
Foto: Sosiolog Sulfikar Amir (Tangkapan Layar/Total Politik)
Artikel Terkait
Waka BGN Nanik Deyang: Mau Punya Jenderal Sekalipun, Dapur MBG Nakal Akan Ditutup!
Pansus DPRA Ungkap Tambang Ilegal Setor Rp 350 M per Tahun ke Penegak Hukum
Jokowi Tirukan Gerakan Prabowo Hentak Podium saat Pidato di PBB: Sangat Bagus
Pansus DPRA Ungkap Tambang Ilegal Setor Rp 350 M per Tahun ke Aparat untuk Uang Keamanan