Update Gempa Sumenep: Ratusan Rumah Rusak hingga 1.306 Jiwa Mengungsi

- Jumat, 03 Oktober 2025 | 15:35 WIB
Update Gempa Sumenep: Ratusan Rumah Rusak hingga 1.306 Jiwa Mengungsi



POLHUKAM.ID  – Sebanyak 1.306 jiwa terpaksa mengungsi akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB. Gempa berpusat di laut pada kedalaman 11 kilometer dengan koordinat 7.25 LS dan 114.22 BT.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami, meski getarannya terasa kuat di sejumlah daerah. Hasil monitoring BMKG mencatat empat kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar M4,4.


Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, gempa berdampak pada enam kabupaten dan satu kota. Kabupaten Sumenep menjadi wilayah paling terdampak, terutama di Desa Pancor, Prambanan dan Gayam.

“Total sementara terdapat 25 rumah rusak berat, 22 rumah rusak sedang, 12 rumah rusak ringan, serta lebih dari 100 rumah terdampak lainnya. Selain itu, 12 fasilitas ibadah, 2 fasilitas kesehatan, 5 fasilitas pendidikan, dan 1 rumah dinas juga dilaporkan rusak,” ujar Abdul, Jumat (3/10/2025).


Dari sisi korban, tercatat 3 warga mengalami luka-luka di Kabupaten Sumenep. Ketiganya sudah mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat dan diperbolehkan pulang.

“Sementara itu, sekitar 373 KK atau 1.306 jiwa mengungsi, dengan 6 KK atau 16 jiwa tercatat terdampak langsung,” ucapnya.


BNPB bersama BPBD Provinsi Jawa Timur dan kabupaten/kota terus melakukan monitoring, pendataan serta distribusi bantuan. Sejumlah logistik darurat seperti makanan siap saji, lauk pauk, terpal, selimut, tambahan gizi, serta paket family kits telah disalurkan kepada warga terdampak.


Kondisi di sejumlah wilayah berangsur pulih. Listrik di Kecamatan Gayam yang sempat padam kini kembali normal. Namun BNPB tetap mengimbau warga agar waspada, menghindari bangunan retak atau rusak, serta memeriksa kelayakan rumah sebelum ditempati kembali.

BNPB juga merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Sumenep segera menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana untuk mempercepat penanganan. Percepatan pendataan kerusakan dan distribusi bantuan dinilai penting agar kebutuhan dasar masyarakat terdampak segera terpenuhi

Sumber: inews 

Komentar