“Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa prioritas utama diplomasi Indonesia adalah diplomasi ekonomi yaitu sebesar 70-80%”, ucap Dubes Fadjroel.
“Pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Republik Tajikistan pada 28 Desember 1991. Indonesia dan Tajikistan telah membangun persahabatan yang baik dalam waktu yang cukup panjang dan kami percaya bahwa kita masih memiliki banyak potensi kerja sama yang harus dikejar lebih lanjut untuk memperkuat hubungan bilateral kita. Indonesia dan Tajikistan memiliki banyak persamaan, seperti mayoritas penduduk kedua negara adalah muslim dan juga perekonomian yang terus tumbuh”, tutur Dubes Fadjroel. Pada kesempatan yang sama, Dubes Fadjroel juga memaparkan tentang upayanya untuk terus membuka kerja sama di segala bidang, termasuk semakin menggiatkan Pencak Silat di Tajikistan.
“Kami membuka peluang kerja sama di segala bidang, seperti perdagangan, pariwisata, pendidikan, ekonomi, dan budaya. Jadi salah satu kekayaan budaya yang Indonesia yang akan kami bawa sebagai lokomotif budaya Indonesia adalah Pencak Silat. Alhamdulillah, saat ini sudah terbentuk asosiasi Pencak Silat Tajikistan dengan anggota sekitar 500 orang”, kata mantan Jubir Presiden tersebut.Di akhir acara, Dubes Fadjroel mengundang Presiden Tajikistan untuk menghadiri World Water Forum 2024 yang akan dilaksanakan di Indonesia.
“Dengan hormat kami mengundang Bapak Presiden, HE. Emomali Rahmon untuk hadir dalam acara World Water Forum 2024 di Bali, Indonesia”, tutur Dubes Fadjroel.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur