Menanggapi tragedi ini, pihak Universitas Udayana mengambil langkah tegas. Enam mahasiswa yang terlibat dalam tindakan tidak pantas dan komentar tidak empatik terhadap kematian Timothy dikenai sanksi berat. Empat di antaranya merupakan pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) FISIP Unud, yaitu:
- Vito Simanungkalit
- Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama
- Maria Victoria Viyata Mayos
- Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana
Dua lainnya adalah Leonardo Jonathan Handika Putra dari BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan serta Putu Ryan Abel Perdana Tirta dari DPM FISIP.
Pada 17 Oktober 2025, Himapol secara resmi memecat keenam mahasiswa tersebut dari organisasi. Mereka juga dijatuhi sanksi akademik berupa nilai D untuk semua mata kuliah yang sedang diambil. Himapol menyatakan tindakan mereka sebagai “perilaku amoral yang memperdalam luka bagi keluarga dan civitas akademika.” Para pelaku kemudian menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui video dan menyatakan siap bertanggung jawab.
Dampak Sosial dan Refleksi Bersama Pasca Tragedi
Kasus meninggalnya Timothy Anugerah Saputra memicu gelombang empati di berbagai platform media sosial. Banyak warganet dan mahasiswa dari kampus lain membagikan pengalaman serupa tentang perundungan di lingkungan pendidikan, sambil menuntut agar sistem konseling dan dukungan mental di kampus diperkuat.
Pihak keluarga Timothy disebut telah menerima kejadian ini dengan ikhlas dan memilih untuk tidak membawa kasus ini ke ranah hukum. Meski begitu, duka yang mereka alami tentu sangat mendalam. Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa bullying bukan sekadar gurauan, tetapi dapat menghancurkan kesehatan mental dan bahkan merenggut nyawa seseorang.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur