"Saya yakin Naruna ini menjadi anomali karena diciptakan saat pandemi dan menjadi pandemic winner dan diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi khususnya di Salatiga dan bisa menjadi creative space. Yang lebih menarik lagi, pengunjungnya sudah mencapai 5.000 perbulan,” katanya.
Sementara itu pemilik Naruna Creative Space, Roy Wibisono, Naruna memiliki arti leader atau pemimpin. Selama hampir 2 tahun membangun, usahanya terus berkembang dengan mengimplementasikan strategi-strategi pemasaran di dalamnya.
Baca Juga: HIPTASI Siap Dukung Percepatan Pembangunan untuk Optimalisasi Pertumbuhan Ekonomi
“Kami ingin menjadi leader keramik di dunia. Kenapa kami bisa maju? karena kami membuat suatu strategi, kami melakukan riset pasar, kami juga riset desain yang diinginkan customer, produksinya diperkuat dan tim digital marketing-nya juga diperkuat. Jadi semuanya harus kuat dan leadership membuat sesuatu yang harus diinginkan. Tempat ini hampir dua tahun dan omzetnya mencapai 700 juta perbulan,” ujarnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Korban Pembunuhan Klien, Anti Puspitasari Tewas Usai Pernah Klarifikasi Soal Open BO
Viral Kasus Bullying: Kronologi Tragis Bunuh Dirinya Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud
Ibu Hamil Tewas Dibunuh di Hotel Palembang, Ini 5 Fakta Kronologi oleh Teman Pria
Kesurupan Massal di Pabrik Bogor Diduga Terkait Pohon Tumbang, Ini Faktanya!