"Pemersatu bangsa itu adalah Pancasila. Jangan dipersempit pada urusan figur," kata Hasto di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6).
Dia menyebutkan bahwa pemersatu bangsa Indonesia itu ialah ideologi negara, yaitu Pancasila. Hasto bahkan menyebutkan Presiden Pertama RI Soekarno pernah menyampaikan kepada Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito bahwa Pancasila bisa menyatukan bangsa Indonesia.
"Bung Karno dan Presiden Tito ketika berdialog tentang legacy apa bagi bangsanya masing-masing, Bung Karno mengatakan Pancasila adalah pemersatu," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengakui turut memberikan usulan nama calon presiden dan calon wakil presiden kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Usulan itu diberikan sebagai salah satu upaya menghindari polarisasi pada Pemilu 2024.
Salah satu usulan nama capres-cawapres yang dipercaya bisa menghindari polarisasi politik masyarakat adalah Anies-Puan atau Anies-Ganjar. "Itu, saya akui iya (mengusung nama pasangan capres-cawapres)," ujar Paloh di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022).
Dia menjelaskan bahwa NasDem sangat ingin polarisasi di masyarakat berakhir. Surya Paloh mengatakan, usulan nama pasangan capres-cawapres kepada Jokowi itu murni karena keinginannya menghadapi pemilu yang damai.
"Saya tidak punya subjektivitas. Untuk apa? Kan saya bukan kandidat. Kalian tahu itu," kata Surya.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Feri Amsari: Pemuda Andalkan Bapak, Paman hingga MK, Tak Akan Bertahan Lama!
Praktik Mafia Pangan Juga Terjadi di Internal Kementan
Rocky Gerung Bongkar Keretakan Purnawirawan TNI: Gara-gara Pemakzulan Gibran?
Muncul Kecurigaan Ada Pihak Sabotase MBG