"Kita sering mendengar ada bayi ditinggalkan di rumah sakit usai kelahiran, kadang ditemukan dekat tempat pembuangan sampah, di pinggir jalan dan sebagainya. Semua berpotensi pada penelantaran anak. Saya mengajak masyarakat lebih banyak lagi melakukan aksi sosial untuk memberikan layanan kemanusiaan," katanya.
Karena itu, Gubernur Khofifah mendorong segenap masyarakat Jatim, termasuk peserta ICORcs 2022 untuk memikirkan format layanan masyarakat yang sesuai dengan problem yang kita hadapi untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial kemasyarakatan yang ada.
Ia mencontohkan keberadaan sebuah pesantren untuk anak- anak yang terlahir dari kehamilan yang tidak diinginkan. Di pesantren tersebut anak- anak diberi nama dengan nana tokoh nasional dan internasional. "Sejak kecil mereka diberi nama-nama tokoh besar agar semangat hidup mereka terbentuk," katanya.
Di akhir, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu pun mengimbau agar community services dilaksanakanseiring dengan program-program dari elemen strategis lainnya termasuk dengan pemkab, pemkot dan Pemprov Jatim. Terdapat 500 peserta mengikuti ICORcs 2022 yang tahun ini mengambil tema
"Memperkuat humanisme Islam dalam konteks masyarakat sipil" yang berlangsung di di Masjid Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto.
Sumber: repjogja.republika.co.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur