Rahmad mengatakan, legalisasi ganja berpotensi mengubah tren petani. Petani diprediksi lebih memilih menanam ganja ketimbang tanaman lain.
"Masyarakat petani akan lebih suka menanam ganja karena nilai ekonomisnya jauh lebih tinggi," ujar Rahmad dilansir dari AKURAT.CO, Rabu (29/6/2022).
Selain itu, Rahmad menilai legalisasi ganja akan beresiko terhadap generasi bangsa ke depan. Dia menyebut legalisasi ganja rentan disalahgunakan.
"Amanat Undang Undang amanah rakyat bahwa ganja dilarang penggunaannya, peredarannya termasuk penanamannya tidak diizinkan, itu amanah rakyat sampai sekarang masih berlaku. Siapapun yang berkaitan dengannya (ganja) akan berhadapan dengan hukum," tuturnya.
Rahmad mengakui bahwa di beberapa negara ganja sudah dilegalkan untuk kebutuhan medis. Namun, hal itu bukan serta merta membuat Indonesia mengikutinya.
"Saya khawatir kalau wacana itu membesar kemudian mengikuti tren negara lain, ya ancaman di depan mata kita," ujar Politikus PDIP itu.
Meski begitu, Rahmad tidak mempermasalahkan apabila ganja diteliti untuk kepentingan medis. Namun, dia meminta agar pengawasannya dipikirkan secara matang.
"Kalau dari sisi medis saya kira itu ranahnya dunia kedokteran silahkan melakukan suatu kajian, diskusi, dan itu sah-sah saja. Tetapi sekali lagi harus dalam fungsi kontrol yang sangat ketat karena mudaratnya jauh lebih tinggi dibandingkan asas manfaatnya," tukasnya.[]
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Tak Terima Hukumannya Bertambah jadi 4 Tahun Usai Kasasi, Mira Hayati Siap Melawan
Organisasi Ekstra Legal, Relawan sebagai Hama Politik
Pramono Mau Bangun Empat Pembangkit Listrik Berbasis Sampah, Colek PSI
Rincian Kekayaan Yaqut Cholil Qoumas yang Diperiksa KPK, Alphard Mewah dan Tanah di Jakarta Timur