Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah siapkan tiga juta dosis vaksin, menyediakan obat PMK, pemberian vitamin juga menyiapkan dana cadangan untuk kompensasi pemusnahan ternak.
“Sudah ada 3 juta dosis vaksin di Indonesia dengan anggaran yang sudah disiapkan, sehingga vaksin yang sudah ada harus segera disuntikkan,” tegas Menko Airlangga Hartarto, Rabu kemarin.
Pemerintah membentuk Satgas Penanganan PMK di Tingkat Nasional melalui Keputusan Menko Perekonomian selaku Ketua Komite PC-PEN, yaitu Keputusan Nomor 2 Tahun 2022.
Menanggapi langkah sigap pemerintah tersebut, berharap pemerintah menyeimbangkan pelaksaan vaksinasi, monitoring daan pengendalian wabah PMK tersebut.
“Kalau bicara wabah, pada hewan dan manusia, apalagi pendekatan one health dimana menyeimbangkan pelaksanaan, monitoring, pengendalian dan wabah di manusia atau hewan dan masalah kesehatan lingkungan mestinya harus cepat direspon. Dengan literasi yang masih minim, dan deteksi minim, ini berisiko besar, ini cepat menular,” kata Dicky pada Kamis (30/6/2022).
Terlebih sebentar lagi umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022 M, maka permintaan hewan ternak seperti Sapi, Kambing dan Domba akan meningkat tajam. Pemerintah dan pihak terkait, termasuk peternak harus memperhatikan betul kesehatan ternak mereka.
“Jelang Idul Adha, harus ada sinergi yang kuat dan optimal dari dinas kesehatan hewan dan departemen agama, selain sesuai ketentuan dari agama yang memang harus sehat juga dijamin ketersediaan pasokan, dari kombinasi kesehatan, bukan hanya memastikan tidak akan penyakit mulut kuku juga penyakit lain. Peternak juga harus sehat,” jelas Dicky.
Momen wabah PMK ini hendaknya menjadi pembelajaran bagi pemerintah tentang kesehatan hewan dan juga lingkungan. Dicky menyoroti keberadaan pasar basah yang rawan menjadi sumber penyakit atau tempat lompatan virus.
“Moment seperti wabah PMK harus menjadi momen untuk memperbaiki penataan masalah kesehatan hewan khususnya konsumsi hewan ternak, gimana di pasar dijajakan. Kalau hanya dianggap dan berlalu, ini kita menunggu waktu saya lompatan virus. Kita jadi negara yang berkontribusi terjadinya pandemi,” tandas Dicky.
Vaksinasi Bibit
Sementara itu, Dosen Divisi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Epidemiologi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis di Institut Pertanian Bogor (IPB), Denny Widaya Lukman efektivitas vaksin akan terasa jika diberikan pada bibit.
“Yang divaksin justru hewan yang sehat dan belum mau dipotong untuk Idul Adha, misalnya untuk bibit bibit dan sapi perah. Karena setelah melewati satu kali vaksinasi, kekebalan baru tumbuh 14 hari setelahnya.” kata Denny.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur