Jadi Jembatan Komunikasi Putin dan Zelensky, Misi Perdamaian Jokowi ke Rusia dan Ukraina Membuahkan Hasil

- Jumat, 01 Juli 2022 | 20:30 WIB
Jadi Jembatan Komunikasi Putin dan Zelensky, Misi Perdamaian Jokowi ke Rusia dan Ukraina Membuahkan Hasil

Pasalnya, langkah tersebut sangat tepat demi nama besar Indonesia dimata dunia, dimana Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20. Jokowi mengambil momentum yang tepat untuk menyuarakan misi perdamaian kepada dunia, sekaligus menyelesaikan satu sengketa berdampak pada ekonomi internasional, terkhusus upaya Jokowi mengajak dunia mengatasi persoalan krisis pangan. 

“Kita harus bersatu saat Pak Presiden berangkat ke Rusia dan Ukraina untuk perdamaian dunia, ingat bapak Presiden itu tidak mau dicatat dalam sejarah sebagai Presiden G20 itu gagal, karena pada saat ada kesempatan untuk menyelesaikan satu sengketa berdampak pada ekonomi internasional, terkhusus pangan, itu harus kita lihat dalam perspektif itu juga,” kata Hikmahanto lewat pesan tertulisnya.

Dijelaskan Hikmahanto, Indonesia memiliki kewajiban penuh atas terciptanya perdamaian di muka bumi ini, karena hal tersebut telah diamanahkan dalam konstitusi negara, bahwa bangsa Indonesia harus berkontribusi dalam terciptanya perdamaian dunia.

“Secara konstitusi kita Indonesia punya kewajiban, di dalam pembukaan itu untuk turun dalam ketertiban dunia. Nah sekarang ini dunia sedang tidak tertib, masa kita akan diam. Jadi apa yang dilakukan oleh Pak Presiden kita harus dukung,” jelasnya.

Menurut Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani itu, dalam Konprensi pers di Istana Kremlin, Rusia antara Presiden Jokowi dan Presiden Putin telah ditegaskan oleh Jokowi bahwa kedatangan dirinya ke Rusia dan Ukraina untuk gencatan senjata, serta membawa misi menyelematkan negara-negara berkembang dari krisis pangan akibat perang Rusia dan Ukraina. 

“Kunjungan Pak Jokowi ini untuk gencatan senjata, bapak Presiden tidak punya target yang muluk ya, misalkan soal konflik yang ada, gak mungkin juga. Beliau realistis soal keadaan yang terjadi. Yang ditonjolkan pak Presiden itu adalah masalah pangan hingga beliau datang ke G7, ke Presiden Zelensky dan ke Presiden Putin dan sama dibicarakan agar mereka semua paham kalau perang ini terus berlanjut negara-negara berkembang akan mengalami krisis pangan ekstrim,” ucapnya.

Hikmahanto juga memaparkan soal perbedaan kunjungan Presiden Jokowi dengan beberapa pejabat negara lain, seperti pejabat negara Polandia dan Amerika Serikat yang kedatangan mereka ke Ukraina untuk memberikan bantuan dana dan persenjataan. Artinya, mereka tidak menghendaki perdamaian, sementara Presiden Jokowi datang dengan misi perdamaian.

“Coba lihat Menhan Amerika datang ke Ukraina, mereka kasih duit dan senjata yang canggih, sementara Pak Jokowi datang membawa misi perdamaian. Jadi apa yang dilakukan Pak Jokowi ini tidak hanya untuk kepentingan Indonesia saja tetapi untuk dunia,” tutupnya.

Sumber: jpnn.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler