Suhartono menegaskan, kesempatan bekerja ke UK ini bukan hanya untuk memperoleh penghasilan saja dan menjadi peluang untuk memicu peningkatan daya saing PMI. "Para PMI juga dapat memanfaatkan untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan membentuk karakter," katanya.
Sementara, Ayub Basalamah mengungkapkan bahwa mayoritas 250 PMI akan ditempatkan di Skotlandia dan Inggris. Ia berpesan agar 250 PMI bekerja dengan penuh rasa syukur sehingga dapat mencerminkan citra bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar, santun, taat aturan, dan bangsa yang unggul SDM-nya.
Seorang PMI, Pingkan Lidya Christien (44), merasa senang impiannya bekerja di Eropa dapat terwujud. Ia berharap jerih payahnya di luar negeri (Skotlandia) selama 2 tahun (setiap 6 bulan pulang ke Indonesia) akan bermanfaat bagi anak-anak keluarga maupun orang tua.
"Saya harap dapat bekerja dengan baik dan hasil terbaik. Uang gaji bersih sekitar Rp20-25 juta, nantinya akan saya tabung untuk kebutuhan pendidikan anak-anak di masa mendatang," kata Pingkan yang meninggalkan seorang suami dan 4 anak di Jakarta.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur