“Tambahan scope kerja sama dimana di situ ada pemanfaatan pusat data Kemenkeu untuk mendukung sistem yang sudah dimiliki oleh BSSN dan pemanfaatan hasil riset dan inovasi yang dikelola oleh BRIN,” jelas Sekretaris Jenderal Kemenkeu Heru Pambudi dalam siaran resmi Kementerian Keuangan, Selasa (17/5/2022).
BSSN dan BRIN telah mendukung transformasi yang dilakukan oleh Kemenkeu dalam administrasi persuratan melalui penggunaan digital signature (DS). Heru melaporkan, penggunaan DS dapat menghemat 30,26 persen biaya, serta mempercepat dan mempermudah distribusi dari satu surat tersebut.
Jumlah dokumen yang menggunakan DS di Kemenkeu jumlahnya terus meningkat sejak mulai dicanangkan. Jika pada tahun 2019 baru sebatas 200.000 dokumen dalam setahun, terjadi peningkatan menjadi 5,2 juta untuk tahun 2020 dan 8,4 juta untuk tahun 2021.
Mengingat penggunaan yang terus meningkat terhadap digitalisasi dokumen, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam forum yang sama mengingatkan BSSN dan BRIN untuk menjaga keamanan dan keandalan dari sistemnya.
“Kami tentu di Kemenkeu juga terus melakukan untuk bisa dalam transfer atau transformasi ke digital ini tidak mengkompromikan dari aspek keamanan dan keandalannya, karena itu menjadi sangat penting. Kita tidak boleh hanya sekedar kemudian ikut semuanya pindah digital kemudian berdoa saja moga-moga tidak dijahili,” tandas Menkeu.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur