Sepakat Tingkatkan Kapasitas Negara dalam Merespons Pandemi, Ini Hasil Pertemuan ke-2 TIIWG

- Kamis, 07 Juli 2022 | 16:50 WIB
Sepakat Tingkatkan Kapasitas Negara dalam Merespons Pandemi, Ini Hasil Pertemuan ke-2 TIIWG

Usai sidang pertama dalam Pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 di Surakarta, Jawa Tengah, Kementerian Investasi/BKPM bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian melanjutkan sidang kedua yang secara umum membahas salah satu isu prioritas, yaitu Respons Perdagangan, Investasi, dan Industri terhadap Pandemi dan Arsitektur Kesehatan Global (Trade, Investment, and Industry Response to The Pandemic and Global Health Architecture).

Sidang dipimpin oleh Direktur Jenderal Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono, selalu Chair of TIIWG/Ketua Pertemuan TIIWG G20. Djatmiko menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 menjadi tantangan pada kesehatan global saat ini sehingga menjadi isu prioritas yang perlu dibahas dalam sidang demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga: 69 Delegasi Negara Anggota G20 Konfirmasi Hadir Langsung di Bali

"Pada saat ini, menanggapi pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi yang tangguh, berkelanjutan dan inklusif, kita perlu mendorong koherensi kebijakan antara perdagangan, investasi, dan industri," ujar Djatmiko dalam pembukaan sidang sesi kedua ini, mengutip sebagaimana dalam rilis Kementerian Investasi, Kamis (7/7/2022).

Indonesia dalam Presidensi G20 ini mengundang anggota G20 dengan maksud membahas, mengidentifikasi, serta memastikan ketersediaan produksi, distribusi dan transfer teknologi untuk vaksin yang aman, terjangkau dan setara serta barang penting terkait lainnya untuk mempercepat keberlanjutan dan pemulihan ekonomi global yang inklusif. Hal ini selaras dengan pembangunan arsitektur kesehatan global yang lebih baik sehingga tercapainya tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Marc Bacchetta perwakilan dari World Trade Organization (WTO) menyampaikan terdapat kecenderungan terjadinya pandemi yang lebih buruk lagi di masa depan apabila berkaca kepada siklus yang terjadi ratusan tahun belakangan. Hal ini disebabkan oleh ketidakmerataan distribusi vaksin Covid-19 karena ada perbedaan tingkat teknologi serta penelitian dan pengembangan di antara negara-negara di dunia. 

Halaman:

Komentar

Terpopuler