Merespons hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut dirinya telah berusaha mengingatkan terkait kondisi tersebut.
"Pertamina waktu itu kan saya sudah coba mengingatkan dan bahkan menggantikan direksinya. Tentu, mengganti bukan menjadi solusi terus-menerus," ujar Erick kepada wartawan, dikutip Kamis (19/5/2022).
Erick mengatakan, ketika kebakaran kilang tersebut terjadi, dirinya langsujg menghubungi Direksi Pertamina dan langsung menggelar rapat untuk memastikan standarisasi.
"Saya kemarin susah telepon direksi Pertamina, tadi saya juga rapat lagi untuk memastikan standarisasi yang baku. Karena kenapa, inikan vital," ujarnya.
Lanjutnya, sebagai perusahaan global, Erick menilai Pertamina harus memiliki acuan yang baik dalam menjalankan bisnis usaha.
"Contoh, tidak mungkin kita punya industri penerbangan yang sehat, tapi tidak dikelola dengan baik seperti Garuda. Namun, kita pantang menyerah, perlu kita upgrading pastinya," ujarnya.
Erick juga menyampaikan rasa empatinya kepada korban kebakaran di Kilang Minyak Balikpapan. Kebakaran tersebut, lanjut Erick, harus menjadi evaluasi untuk melakukan yang lebih baik.
"Terus terang saya sangat berempati untuk yang menjadi korban. Ini menjadi alasan kenapa kita harus lebih baik lagi," ungkapnya.
Sebagai informasi, peristiwa kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu, 15 Mei, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan lima lainnya terluka.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Disuruh Mertua Antar Hasil Panen, AR Malah Tergoda Lihat Adik Ipar Seorang Diri di Rumah, Terjadilah...
Cerita Jokowi Tak Tahu Siapa Itu Purwoko, Tegaskan Nama Masa Kecilnya Mulyono, Begini Asal-usulnya
Sejumlah Anggota GRIB Jaya yang Diduga Duduki Lahan BMKG Diangkut Polisi, Posko Ormas Hercules Diratakan
SIMAK! Rismon Sianipar Ungkap 4 Kejanggalan Hasil Pemeriksaan Ijazah Jokowi Bareskrim