Pada Advanced Digital Skill, Kementerian Kominfo memberikan pelatihan digital tingkat lanjutan melalui Digital Leadership Academy (DLA). Pelatihan itu menurut Menkominfo disediakan bagi pimpinan lembaga publik maupun swasta, bagi pengambil kebijakan berbasis digital.
"Kominfo bekerja sama dengan 8 universitas ternama dunia seperti, Harvard Kennedy School, Oxford University, National University of Singapore, Tsinghua University, Imperial College London, Cornell University, Massachusetts Institute of Technology, dan Cambridge University," tuturnya.
Pada tahun 2022 setidaknya disediakan 550 kuota bagi peserta DLA. Program pelatihan dan pendidikan di atas demi membantu memenuhi kebutuhan digital skills di Indonesia yang dari tahun ke tahun terus meningkat. "Saya mengajak civitas academica UGM mengikuti kedua program tersebut," ajak Menteri Johnny.
Kementerian Kominfo juga menyiapkan program beasiswa pendidikan formal pada jenjang Program Master (S2). Menurut Menkominfo tahun ini Beasiswa Program Master (S2) di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi terbuka bagi 200 putra-putri terbaik bangsa.
"Program ini terbuka untuk masyarakat yang bekerja di sektor TIK, aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah, serta TNI dan POLRI, yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi terbaik dalam maupun luar negeri," ujarnya.
Dalam kuliah umum hadir pula Rektor Universitas Gadjah Mada, Panut Mulyono, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Wawan Mas'udi, pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian Kominfo, serta mahasiswa dan undangan.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur