Sepertinya pria itu dilarang masuk atau meintasi patung. Berbeda dengan tikus yang sambil bernyanyi sambil memboyong karung Rp.
"Kena Ruqyah," tulis UAS dalam statusnya, Kamis (19/5/2022).
Unggahan UAS ini seperti sengaja ditunjukkan buat Singapura. Seperti diketahui Patung singa merupakan ikon milik Singapura. Sementara UAS baru-baru ini dilarang masuk ke Singapura karena dianggap memiliki pahak ekstremis dan mengajarkan segregasi.
UAS dalam pertanyaannya menilai pelbagai tuduhan yang disebutkan dalam rilis pers MHA Singapura cenderung mengungkit-ungkit persoalan lama.
Alumnus Universitas al-Azhar Mesir itu mengatakan, masalah-masalah seperti fatwa bom syahid, "jin kafir", atau sebutan "kafir" untuk non-Muslim sudah selesai. Menurut dia, penjelasan atau klarifikasi dari dirinya mengenai hal itu sudah disampaikan dalam pelbagai video yang dapat diakses via internet.
"Semua soal itu sudah tuntas. Mereka tinggal tulis (cari) di Google, 'Klarifikasi UAS tentang bom bunuh diri Palestina, jin dalam berhala, non-Muslim disebut kafir.' Semoga mereka mendapat hidayah," ujar UAS saat dihubungi Republika, Rabu (18/5/2022).
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
4 Langkah Jokowi Amankan Gibran dari Isu Pemakzulan
Naik ke Tahap Penyidikan, KPK Seharusnya Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji
Aksi Koboi di Siang Bolong, 7 Pelajar SMP Pamer Celurit di Jalanan Berakhir di Kantor Polisi
Wakil Kepala BGN Ungkap Ada Politisi Minta Jatah Dapur MBG: Enak Aja Lu!