Maka saya minta segera copot dan menonaktifkan kalapas dan KPLP serta petugas yang menjaga terpidana di rumah sakit," ujarnya.
Selain itu, Nasir juga menduga adanya setoran dan aliran uang kepada oknum-oknum tertentu baik di lapas maupun oknum di pusat terkait kaburnya terpidana bandar narkoba tersebut.
Maka, ia juga berharap dilakukan pemeriksaan terhadap dokter dan petugas kesehatan di rumah sakit Idi yang menangani terpidana bandar narkoba selama menjalani pengobatan.
Nasir juga menduga kaburnya terpidana bandar narkoba tersebut erat kaitannya dengan pelaksanaan pemilihan legislatif dan Pilpres yang akan berlangsung 2024 mendatang.
"Bisa jadi para bandar narkoba di Aceh akan mencuci uang mereka dengan cara membiayai kekuatan politik dan orang politik tertentu untuk bertarung dalam kontestasi pileg dan pilpres," kata Nasir Djamil.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur