"Dalam hal ini, G20 perlu bertindak sebagai penggerak yang memberikan dukungan penuh terhadap proses transisi tersebut dengan mempercepat transisi penggunaan energi dari energi fosil ke energi terbarukan, memastikan transisi yang berkeadilan dan terjangkau bagi negara berkembang, dan meningkatkan ketahanan energi. Dukungan untuk peningkatan akses, keterjangkauan dan penggunaan teknologi energi terbarukan bukan hanya diperlukan oleh perusahaan besar, tetapi juga oleh rumah tangga dan UMKM," kata dia.
Sementara itu, menurut Deputy Chair Energy Sustainability and Climate (ESC) Task Force B20 Agung Wicaksono, elektrifikasi, pembangkitan berbasis energi terbarukan, dan efisiensi energi adalah pilar utama transisi energi, dan investasi dalam teknologi dan sektor terkait transisi energi pun semakin meningkat.
"Salah satu pilar teknologi yang kami yakini akan berperan besar dalam transisi energi adalah Kendaraan Listrik sebagai transportasi rendah emisi. Hal ini juga sejalan dengan inisiatif Indonesia melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Serta, sejalan dengan salah satu prioritas rekomendasi kebijakan yang diformulasikan oleh ESC Task Force yaitu percepatan transisi energi berkelanjutan dengan menurunkan intensitas karbon melalui berbagai inisiatif," ungkapnya.
Oleh karena itu, Forum Diskusi Nasional ini penting untuk berbagi wawasan tentang langkah-langkah prioritas dalam rangka mempercepat transisi ke penggunaan energi yang bersih dan berkelanjutan, serta mendorong kemitraan global dengan sektor publik dan swasta untuk mempercepat penyebaran Kendaraan Listrik dan ekosistemnya di Indonesia.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur