POLHUKAM.ID - Pondok Pesantren pimpinan Panji Gumilang yakni Al Zaytun tengah mendapatkan sorotan dari masyarakat setelah viral beragam kontroversi yang terjadi soal cara beribadah di dalamnya.
Sempat viral di media sosial terkait beberapa kegiatan beribadah para santri Al Zaytun yang dianggap nyeleneh dan menyimpang dari ajaran agama Islam.
Setelah serangkaian protes hingga demonstrasi dari masyarakat yang meminta pihak pemerintah untuk menutup Ponpes Al Zaytun, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun akhirnya membentuk tim investigasi.
Tim investigasi ini bertujuan untuk menelusuri segala permasalahan yang terjadi di dalam Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang itu.
Hingga pada hari Jumat (23/6/2023) Panji Gumilang mendapatkan undangan dari tim investigasi dari Gubernur Jawa Barat.
Dikatakan kalau pertemuan tersebut dilakukan untuk melakukan dialog terkait segala kontroversi yang terjadi didalam Ponpes Al Zaytun.
Dalam sebuah tayangan yang diunggah di kanal Youtube resmi Al Zaytun, Panji Gumilang bercerita momen saat dirinya menghadiri undangan dari tim investigasi Gubernur Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung.
Dirinya mengatakan kalau saat menghadiri undangan tersebut dirinya secara tegas menolak kedatangan Majelis Ulama Indonesia.
Hal ini lantaran Panji menilai kalau cara yang dilakukan MUI pada Al Zaytun salah, dimana mereka membuat vonis terlebih dahulu sebelum ber-tabayyun. "Saat itu kami sampaikan dengan syarat tidak ada Majelis Ulama (MUI). Karena Majelis Ulama telah memvonis sebelum tabayyun.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur