POLHUKAM.ID -Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang kembali buka suara soal beredar kabar bahwa lembaga pendidikan yang dipimpinnya itu merupakan markas besar atau pusat dari Negara Islam Indonesia (NII).
Hal tersebut diungkapkannya dalam tayangan YouTube Cokro TV. Dalam tayangan tersebut, Panji Gumilang tak menanggapinya dengan jawaban singkat. Ia justru menceritakan bahwa Al Zaytun itu menjadi tempat untuk menimba ilmu.
Panji Gumilang mengatakan bahwa organisasi terlarang yang dikait-kaitkan dengan lembaga yang didirikannya ini telah bubar sejak 1962.
Ia juga menyebutkan kalau anggota lembaga itu sudah kembali mencintai negara dari Indonesia.
"Kalau berbicara tentang organisasi tadi (NII), itu sudah selesai sejak 1692. Pimpinannya mempertanggungjawabkan, kemudian kepada pendukung-pendukungnya diperintahkan untuk kembali ke Ibu Pertiwi (Indonesia)," ujar Panji Gumilang dikutip Suara Liberte dari tayangan YouTube Cokro TV, Kamis (6/7).
Kemudian, Panji Gumilang pun mengungkapkan kalau lembaganya tidak mungkin menjadi markas besar organisasi tersebut karena tujuan antara keduanya saling berlawanan.
"Bisakah hidup dua lembaga yang berbeda, yang antagonistis dalam satu tempat? Ya tidak mungkin," ungkapnya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur