Pertama, ujar Najih, pemerintah saat itu perlu menundukkan gerakan NII. Kedua, NII dapat bermanfaat untuk meredam aksi Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Karena dua hal ini, kemudian dari situ Panji Gumilang mengenal banyak perwira intelijen. Pada akhirnya (Panji) menjadi agen aktif di BIN (Badan Intelijen Negara),” jelas Najih.
Panji diketahui memanfaatkan kedekatannya dengan beberapa tokoh intelijen sehingga ia dapat mendirikan Ponpes Al Zaytun.
Panji mendapatkan perlakuan spesial karena tidak ditangkap oleh pemerintah. Padahal rekan seperjuangannya di NII satu per satu diciduk.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur