Gatot Nurmantyo Beri Peringatan Keras, Kondisi Indonesia Saat Ini Lebih Bahaya daripada Era VOC

- Kamis, 13 Juli 2023 | 23:00 WIB
Gatot Nurmantyo Beri Peringatan Keras, Kondisi Indonesia Saat Ini Lebih Bahaya daripada Era VOC

POLHUKAM.ID - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo memberikan peringatan keras terkait kondisi perekonomian Indonesia.


Menurut Gatot Nurmantyo, liberalisme dan kapitalisme merupakan saudara kembar yang dapat meremukan negara berasaskan Pancasila.


Gatot Nurmantyo mengatakan, pada saat proklamasi, Indonesia masih berbentuk bangsa dan belum ada negara.


Karena janji Proklamator Ir Soekarno, kata Gatot Nurmantyo, pasca proklamasi barulah pemerintahan dibentuk untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, serta mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat.


"Jadi itu ada protektif terhadap anak bangsa ini yang baru merdeka, yang akademisinya juga tidak banyak, tingkat kemiskinannya lebih banyak lagi, kemudian punya sumber daya yang luar biasa. Sudah protektif," kata Gatot Nurmantyo dikutip Kilat.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 13 Juli 2023.


"Maka harus perlu dicerdaskan untuk bisa mencapai kesejahteraan. Maka ada Pancasila tadi untuk menjaga agar tidak boleh liberalisme, kapitalisme, dan komunisme masuk karena itulah cita-cita kemerdekaan," tambahnya.


Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menilai, kondisi Indonesia saat ini justru lebih berbahaya daripada era penjajahan Belanda, di mana VOC masih berdiri.


"Tapi entah bagaimana, ini sejarah berulang. Jadi kondisi sekarang ini lebih bahaya daripada VOC, lebih bahaya daripada (penjajahan) Belanda," tuturnya.


Pasalnya, kata Gatot, saat ini kapitalisme yang lahir di Tanah Air melahirkan peluang munculnya komunisme akibat kemiskinan.


Sayangnya, hal ini banyak dilupakan oleh para akademisi.


Gatot menegaskan, liberalisme dan kapitalisme sangat bertentangan dengan Pancasila, khususnya sila ke-2 yakni kemanusiaan yang adil dan beradab.


Dia menjelaskan, di dalam prinsip kapitalisme, banteng-banteng yang sudah luka dan tua harus mati.


Menurutnya, hal ini sama sekali tidak berperikemanusiaan.


"Makanya dikatakan tadi bahwa adanya BLT dan sebagainya adalah suap politik agar masyarakat terlena karena media pun sudah dikuasai," ujarnya.


Kemudian, mantan Panglima Komando Cadangan Strategis AD itu mengatakan bahwa saat ini Pancasila sedang dikeroyok oleh liberalisme dan komunisme.

Halaman:

Komentar