Hal itu disampaikan Refly menanggapi perseteruan Ngabalin dengan Mantan Sekretaris BUMN Said Didu.
“Kita harus bedakan antara orang yang merepresentasikan negara dengan seorang intelektual bebas,” ungkapnya, dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Selasa (24/5).
Menurut Refly, Said Didu saat ini bukan siapa-siapa.
“Dia tak membawa gerbong siapa pun, karna dia adalah civil society actor,” ungkapnya.
Sementara itu, Ngabalin adalah aktor negara yang memiliki jabatan.
“Ketika dia mengeluarkan statement, orang bisa memahaminya itu adalah statement negara,” tuturnya.
Refly mengatakan publik pun heran dengan tiap omongan Ngabalin.
Sebab, publik mempertanyakan apakah statement negara akan selalu menghina orang lain, seperti yang kerap dilontarkan Ngabalin.
“Apakah statement negara selalu mencaci orang lain? Itu yang dipertanyakan publik,” katanya.
Advokat itu menegaskan bahwa aktor negara punya tugas yang jauh lebih besar dibandingkan aktor civil society.
Pasalnya, aktor negara tentu dibayar oleh negara.
“Negara membayar dia ratusan juta, bahkan lebih jika disatukan dengan pendapatan Ngabalin sebagai komisaris BUMN,” paparnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Cara Agar Bisa Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih, Dapat Gaji Rp8 Juta?
Dokter Tifa Ungkit Pernyataan Lama Jokowi: Dengan Tenang Dia Memproduksi Kebohongan dan Korbankan Orang Lain!
Ijazah Palsu, Parcok, dan Konsolidasi Matahari Kembar
Polemik Ijazah Yang Tak Kunjung Usai Akibat Ulah Jokowi Sendiri