Literasi Digital: Indonesia Tak Bisa Lagi Sekadar Membaca, Harus Mencipta!

- Rabu, 25 Mei 2022 | 17:10 WIB
Literasi Digital: Indonesia Tak Bisa Lagi Sekadar Membaca, Harus Mencipta!

Perdagangan via online dipilih para pelaku UMKM semenjak pandemi terjadi. Meski begitu, pelaku UMKM tetap dituntut menumbuh-kembangkan berbagai ide/gagasan hingga inovasi baru sebagai solusi di tengah persoalan akibat pandemi (social entrepreneurship). Gerakan literasi digital yang digalang Perpustakaan Nasional akhir-akhir ini diharapkan bisa menembus segala lapisan masyarakat agar bisa terliterasi tanpa ada lagi hambatan yang berarti. Yah, penguatan literasi harus diyakini dapat menjadi daya ungkit pemulihan ekonomi di tengah kondisi pandemi.

Baca Juga: Layanan Kartu Sakti Mudahkan Masyarakat Akses Koleksi Perpusnas

"Bahan bacaan saat ini sudah harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat kekinian. Artinya, merujuk kepada apa yang bisa mereka lakukan untuk bisa terus produktif," jelas Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando pada live Talk Show Sonora FM, Rabu (25/05/2022).

Transformasi digital yang menjadi tagline utama tahun ini mengarahkan kepada upaya Perpusnas untuk menyediakan konten-konten yang bisa diakses secara mudah dari mana saja dan kapan saja dan memudahkan siapa saja untuk mendapatkan ruang pembelajaran baru, memfasilitasi para konten kreator, dan mengumpulkan berbagai konten legal dari seluruh kementerian/lembaga yang bisa diakses masyarakat.

"Perpustakaan sebagai sumber informasi bisa memiliki sebanyak mungkin data dan informasi yang bisa di-share secara legal kepada masyarakat. Saat ini perpustakaan harus bisa memberikan tutorial untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menciptakan lapangan kerja, terutama bagi mereka yang terdampak pandemi," tambah Syarif Bando.

Syarif Bando melanjutkan bahwa literasi digital yang digalang Perpusnas ini adalah kebutuhan yang urgen. Urgensinya bukan hanya sebagai pusat data dan informasi, melainkan juga bergerak maju mencapai lima tingkatan literasi. 

Selain kemampuan baca, tulis, dan hitung, gerakan literasi juga harus menyediakan akses terhadap bahan bacaan yang makin luas. Lanjutnya, literasi juga harus mencapai tahapan memahami semua yang tersirat dan tersurat, lalu bisa melakukan inovasi pada produk yang sudah ada, lalu tiba pada level puncak yaitu literasi mampu membawa masyarakat sampai pada tingkatan bisa menciptakan barang dan jasa secara mandiri.

"Literasi digital ini sangat penting karena di negara-negara maju, mereka sudah tidak lagi bicara kegemaran membaca dan akses kepada buku. Mereka sudah menciptakan teknologi baru yang mendunia," ungkapnya.

Halaman:

Komentar

Terpopuler