Disampaikan Erza, pihak kampus beralasan, Itera sebagai kampus negeri masih membutuhkan kerjasama dengan pemerintah. Dikhawatirkan diskusi ini semakin membuat situasi tidak kondusif.
Bahkan, lanjutnya, pihak kampus sampai menerbitkan surat edaran tentang penetralisasian kampus tentang politik 2024, karena Itera merupakan kampus teknologi.
"Sebagai mahasiswa kami ingin mengedepankan kebebasan, ingin belajar kritis, sehingga pelarangan ini sangat kami sayangkan," kata dia.
Rencananya, kata Erza, diskusi itu akan digelar di hari yang sama dengan Unila, yakni Kamis (14/9).
"Kami juga berusaha cari tempat seperti Unila, atau kami akan bergabung karena dari birokrat dilarang membawa nama BEM Itera," pungkasnya.
Sumber: RMOL
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur
Misteri 2 Bulan Ahmad Sahroni Terungkap: Sembunyi di Plafon, Kolor & Sikat Gigi Raib Dijarah Massa
Desta Bongkar Isu Keretakan dengan Andre Taulany: Itu Hoaks, Kami Malah...
Sule Bongkar Alasan Ngilang 3 Tahun dari TV: Gara-gara Isu Roasting, Kini Raup Rp 10 Juta/Jam di TikTok!