“Kenaikan harga yang ekstrem ini menyebabkan pengetatan dari sektor moneter yang menyebabkan suku bunga naik dan likuiditas yang ketat,” kata Menkeu dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (23/5/2022).
Ia menyebut terdapat empat tantangan yang harus dihadapi dalam perekonomian Indonesia, yakni inflasi tinggi, kenaikan suku bunga, pengetatan likuiditas, dan pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
“Ini adalah risiko yang harus jadi pusat perhatian kita untuk tahun ini dan tahun depan,” terang Menkeu.
Oleh karena itu, APBN tetap menjadi instrumen yang utama dan pertama di dalam melindungi ekonomi dan masyarakat. Menkeu menilai konsolidasi APBN menjadi suatu keharusan demi menjaga APBN yang sehat dan berkelanjutan.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur