Inkubasi Koperasi Menggerakan Ekonomi Pesantren

- Rabu, 25 Mei 2022 | 22:10 WIB
Inkubasi Koperasi Menggerakan Ekonomi Pesantren

Baca Juga: Penuhi Pasokan Negeri, Kemenkop-UKM Perkuat Koperasi Petani Bangun Pabrik Minyak Sawit MerahInkubasi yang dilakukan ALEC sepanjang tahun 2022 berhasil menciptakan nilai ekonomi baru bagi pondok pesantren. Sehingga peran sentral pondok pesantren sebagai penggerak ekonomi umat makin dirasakan manfaatnya. Salah satunya untuk memupuk jiwa entrepreneur di kalangan santri millenial untuk terjun memperkuat sektor pertanian modern. Presiden Direktur ALEC Irvan Sadikin mengatakan, program inkubasi dari ALEC terus diperkuat, dan akan meng-influence pondok pesantren lainnya, seiring dengan ikut sertanya ALEC dalam Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM Tahun 2022.Perkuatan itu dilakukan dengan menggandeng mitra strategis seperti Progamma Uitzending Manajer (PUM) Netherlands Senior Experts dan Japan International Cooperation Agency (JICA), serta Bank Indonesia guna menghadirkan materi pelatihan maupun praktikum yang bermanfaat bagi kemandirian ekonomi pesantren.Irvan menjelaskan, saat ini ALEC tengah melakukan inkubasi budi daya buah melon kepada para tenant yang merupakan pondok pesantren dari anggota Himpunan Bisnis Pesantren (Hebitren) yakni Pondok Pesantren Assalafiyyah, Sleman, Darul Qur'an Wal Irsyad, Gunungkidul, Kyai Ageng Selo, Klaten, dan Darul Qur'an, Sragen. Kopontren tersebut merupakan empat dari 25 pondok pesantren yang tergabung dalam Batch I program inkubasi ALEC tahun 2022 yang berasal dari wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung.

Baca Juga: Sebut UAS Radikalis, Habib Husin: Ada Bukti, Pasti Diciduk!Adapun, inkubasi yang ALEC lakukan terbagi dalam beberapa tahapan yakni pertama budi daya, kemudian pasca panen, selanjutnya penanganan pasca panen dan pemasaran baik secara teori maupun praktik di lapangan dengan model inkubasi close loop.

Harapannya, dengan model inkubasi close loop yakni pelatihan secara menyeluruh dari aspek hulu ke hilir sektor pertanian saling keterkaitan, maka akan memberikan kemandirian ekonomi bisnis pesantren melalui pertanian modern."Kunci pengembangan bisnis adalah sumber daya manusia yang unggul, dengan ini kami lakukan inkubasi dan permagangan selama 14 hari terkait budi daya yang baik dan benar," kata Irvan.

Baca Juga: Datangi Polda Metro Jaya, Mega Sebut Ruhut Sitompul Bakal Segera Diperiksa Soal Meme Anies!

Hadirkan Dampak EkonomiSementara itu, salah satu wujud nyata dalam pengembangan kemandirian ekonomi bisnis pesantren melakui inkubator wirausaha adalah keberhasilan Pondok Pesantren Kyai Ageng Selo, Klaten melakukan panen buah melon inthanon yang merupakan hasil inkubasi dari ALEC."Hasil panennya dengan 1.000 pohon itu sekitar 70-80 persen dengan luas lahan 500 meter persegi yang digunakan untuk green house program dari Bank Indonesia, hasil panen ini langsung dikirim ke Kopontren Al-Ittifaq," ujar Mohamad Mahfud perwakilan dari Pondok Pesantren Kyai Ageng Selo.Mahfud mengungkapkan, pihaknya sangat tertarik dengan program inkubasi yang dilakukan oleh ALEC untuk komoditas buah melon, selain memberikan manfaat berupa pengetahuan, manfaat lainnya adalah memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi pesantren."Alhamdulillah programnya itu untuk kemandirian pesantren dengan program itu bisa menunjang operasional pesantren, membantu untuk bayar listrik, operasional harian, konsumsi santri, sekolah, dan biaya ajar mengajar itu banyak sekali manfaatnya. Harapannya dengan yang kita dapat ini terus berlanjut," kata Mahfud.

Halaman:

Komentar

Terpopuler