Dalam pidatonya, Presiden Jokowi memaparkan, sebagai negara yang berisiko tinggi mengalami bencana, Indonesia dituntut untuk memiliki konsep mitigasi bencana yang tepat. Untuk itu pemerintah melakukan berbagai langkah, seperti membuat sistem peringatan dini dan membangun kesadaran masyarakat akan bencana. “Kesiapan dan manajemen resiliensi yang tepat sangat memengaruhi seberapa banyak kerugian yang dialami,” ujar Presiden.
Presiden juga menuturkan, untuk membantu menghadapi berbagai macam bencana, Indonesia melakukan investasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, termasuk memastikan transfer teknologi dan akses pendanaan untuk risiko bencana berjalan dengan baik.
Presiden memastikan melalui ajang GPDRR ini Indonesia siap berbagi strategi penanganan bencana dan sekaligus belajar hal yang sama dari negara lain. “Dibutuhkan komitmen global untuk mengimplementasikan manajemen resiliensi dari bencana demi pembangunan yang berkelanjutan,” tandas Presiden.
Pembukaan GPDRR dihadiri pula oleh sejumlah tokoh penting dunia, di antaranya Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Zambia Mutale Nalumango, Deputi Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed, Presiden Sidang Majelis Umum PBB ke-76 Abdulla Shahid, Special Representative of the Secretary-General for Disaster Risk Reduction Mami Mizutori, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
GPDRR atau Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana adalah pertemuan multipemangku kepentingan yang diselenggarakan oleh United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) setiap tiga tahun. Misinya untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan, dan mendiskusikan perkembangan dan tren terbaru dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Sebagai tuan rumah GPDRR ke-7 tahun ini, Indonesia menjadi negara pertama di Asia-Pasifik yang menghelat GPDRR sejak pandemi COVID-19 melanda dunia. Tahun 2022 ini tema yang diangkat adalah From Risk to Resilience: “Towards Sustainable Development for All in a COVID-19 Transformed World" (Dari Risiko Menuju Ketangguhan: Mewujudkan Ketangguhan untuk Semua di tengah Perubahan Dunia dari COVID-19).
Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai aktor penting dalam agenda kebencanaan, bukan hanya di kawasan Asia Tenggara dan Asia-Pasifik, tetapi juga di tingkat dunia. GPDRR menjadi ajang bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan dalam agenda kebencanaan dunia pascpandemi.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur