Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengingatkan organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) belum menetapkan Covid-19 jadi endemi.
Oleh karena itu, Indonesia diminta jangan menargetkan segera mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
"Status pandemi itu ditetapkan oleh WHO. WHO sudah menetapkan 70% dari populasi dunia sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Juli 2022 dan kalau itu tercapai maka fase pandemi sudah lewat," ujarnya, Kamis (26/5/2022).
Artinya, dia melanjutkan, Indonesia secara faktual masih ada di status pandemi Covid-19. Dicky mengakui, Indonesia kini memang dalam kondisi jauh lebih baik karena terjadi pelandaian kasus Covid-19.
Bahkan, ia mencatat ada beberapa daerah mengalami fase kasus Covid-19 terkendali. Namun, ia mengingatkan endemi jangan jadi target Indonesia.
"Karena endemi sebaik apapun penyakitnya, seringan apapun penyakitnya itu bisa menjadi epidemi dan bisa bahaya. Endemi saja bisa jadi masalah kesehatan berkelanjutan," ujarnya.
Ia menyontohkan, ketika penyakit menjadi endemi seperti penyakit cacar monyet endemi di Afrika ternyata statusnya saat ini statusnya jadi epidemi, bahkan bisa endemi di dunia atau negara-negara lain ketika tak serius.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur