Hal ini, kata Rocky Gerung, bahwa peristiwa ini adalah peta yang berubah di tingkat elite politik yang mengupayakan saling menjegal. "Seharusnya surat tugas itu sudah keluar dari tahun lalu.
Tetapi karena ada kasus Firli dengan Syahrul Yasin Limpo (SYL) maka aparat mulai menghitung cara tukar tambah," beber Rocky Gerung.
"Maka dikeluarkanlah perintah penangkapan, efektif apa tidak itu? soalnya ini bukan efektif bukan tidak efektif dikeluarkan sekarang. Namun ok, artinya Firli juga tahu, ini momentum dia untuk pasang kuda-kuda baru," lanjutnya.
Meskipun diketahui kata Rocky, bahwa kuda-kuda yang dipasang untuk pembersihnya kapolda atau siapapun yang berseberangan dengan Filri Bahuri. "Bahwa mereka saling tahu simpanan rahasia masing-masing.
Jadi itu intinya, yang sering diterangkan, pemberantasan korupsi itu sebetulnya tukar tambah kasus di antara petinggi petinggi penegak hukum sendiri," pungkas Rocky Gerung.
Kemudian, Rocky Gerung apresiasi Firli Bahuri soal kembalinya akal sehatnya, karena sudah ingin menangkap Harun Masiku. Namun, publik saat ini akan menunggu langkah berikut Firli.
"Atau kita lihat nanti, apakah Firli tetap dijadikan tersangka oleh Karyoto. Sinyal lain mungkin diletak Firli bahwa dirinya bisa menangkap beberapa pejabat polri, ini tetap ditentukan angin politik," bebernya.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur