Dikatakan Ari, kritik yang disampaikan sebagai upaya menarik perhatian atau membangun opini di tengah kontestasi politik Pemilu 2024 dengan kepentingan elektoral juga sah-sah saja untuk dilakukan.
"Tapi, semua opini itu harus diuji dengan argumentasi, dengan fakta, dengan bukti," katanya.
Semua masukan baik pujian ataupun kritik, kata Ari, akan selalu menjadi 'vitamin' untuk meningkatkan kinerja pemerintahan sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Kritik terhadap Jokowi terpampang pada banner berukuran sekitar 4 x 3 meter yang terpasang di sebelah utara Bundaran UGM, Yogyakarta, sejak Jumat (8/12).
Banner tersebut memuat tulisan berwarna merah "Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan" dengan wajah Presiden Jokowi yang terbagi menjadi dua sisi, menggunakan mahkota raja dan topi petani
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur