"Mereka bekerja bisa dibilang full time selama musim tanam, selama musim panen, lalu apa yang kita kerjakan? Kita tidak fix-in ke tata niaga, yang kita lakukan kita beri bansos," sambung Anies.
Padahal, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa jika pemerintah lebih memilih untuk membereskan persoalan tata niaga agar bersih, sehingga petani mendapatkan hasil yang layak, bansos tak lagi diperlukan.
"Bila tata niaga karet, tata niaga kakao, tata niaga diperbaiki, itu diperbaiki, dia tidak perlu menerima bansos, jadi persoalan kemiskinan ini harus diselesaikan juga lewat mekanisme perekonomia," tegasnya.
Namun begitu, ia mengakui bahwa secara jalur politik, langkah untuk membereskan tata niaga ini tak terlalu populer dibandingkan dengan cara pemberian bansos.
"Karena kalau ngasih bansos itu konkret, 'Makasih,Pak saya terima', saya bertransaksi dengan rakyat. Saya berikan A, Anda pilih saya, gitu kan kira-kira," ungkapnya.
"Tapi kalau pakai policy ini, nggak kelihatan itu, transaksi antara pemimpin dan rakyatnya itu. tapi sekarang mau pilih mana, mau negeri ini dijebak di dalam situasi begini?" pungkas Anies.
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur