Seharusnya, menurut Mulyanto, yang lebih penting adalah pengawasan dengan pendekatan keamanan, bukannya pengawasan dengan pendekatan pertahanan.
"Terlalu berlebihan kalau Kasad ikut campur soal migor. Selain bukan tupoksinya keterlibatan Kasad dalam hal ini bisa membuat pedagang kecil takut dan terteror," ujar Mulyanto dalam keterangan yang diterima.
Lebih lanjut ia menyebut sebaiknya pemerintah jangan bingung dalam mengatasi permasalahan minyak goreng. Hanya libatkan pihak kepolisian saja untuk menindak pihak-pihak yang dianggap menjadi akar permasalahan migor.
"Pedagang di pasar mana bisa memainkan harga di pasaran. Mereka hanya jual berdasarkan harga yang ditetapkan produsen dan distributor besar. Jadi salah sasaran kalau pemerintah menerjunkan pasukan TNI, apalagi dipimpin Kasad langsung, ke pasar-pasar," ucapnya.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI itu juga menegasakan pemerintah sebaiknya terapkan pendekatan integratif tata niaga, perdagangan, industri dan pengamanan berbasis wilayah untuk mengendalikan ketersediaan sekaligus kemahalan migor. Bukan malah menggunakan pendekatan pertahanan keamanan yang malah menimbulkan ketakutan, katanya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur