Ia menuturkan, pihaknya menyajikan beberapa atraksi seperti pentas seni, permainan angklung serta memaparkan terkait pengalaman Desa Cikolelet dalam mengembangkan inovasinya di bidang wisata.
"Mereka minta konsep pengembangannya seperti apa, kita sampaikan semuanya," paparnya.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengembangan desa wisata, kata Ojat yakni rembuk warga.
Hal itu untuk menggali potensi wisata yang ada sehingga menjadi satu kesatuan dalam pengelolaannya.
Kemudian membuat peraturan desa terkait pengembangan desa wisata, dan pendampingan perguruan tinggi.
"Alhamdulillah untuk Desa Wisata Cikolelet ada saja pengunjungnya. Dalam sebulan pendapatan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) rata-rata Rp6 juta," tuturnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur