JAKARTA- Penampilan Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres kedua di JCC Senayan Jakarta, Minggu (21/1/2024), dinilai buruk.
Penilaian itu langsung disampaikan Pengamat Komunikasi Politik Henri Subiakto. Menurut dia, Gibran yang merupakan cawapres nomor urut 2, bisa ditinggalkan pemilih akibat penampilannya yang disebut pakai cara-cara menjatuhkan lawan.
“Kenapa Gibran nampak buruk. Walau penguasaan materi membaik, tapi dia terkesan tidak berubah, tetap menggunakan cara-cara tricky untuk menjebak lawan dalam bertanya,” ujar Henri.
Baca Juga: Terima Dukungan Petani Bawang Merah Brebes, TKN: Prabowo-Gibran Komitmen Sejahterakan Petani
Menurut Henri, pada debat tersebut Gibran justru terkesan menampilkan kesombongan dan keinginan untuk menjatuhkan lawan di panggung.
“Hal itu justru memberikan efek buruk kepada publik atau penonton. Penampilan Gibran yang menonjol dalam debat hari ini justru kesan kesombongan dan keinginan menjatuhkan lawan debatnya di panggung. Dia juga lupa efek buruknya pada publik atau penonton,” ungkapnya.
Dia menilai, Gibran masih menggunakan pertanyaan-pertanyaan menjebak dengan istilah yang tidak umum dengan tujuan utama untuk membuat para lawan, yaitu Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD dianggap tidak mengerti atau tidak memahami istilah yang dipakai saat bertanya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur