Wakil Presiden (Wapres), Maruf Amin saat menghadiri acara Sarasehan Bersama Pimpinan Pusat dan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) di Institut K.H. Abdul Chalim, mengatakan bahwa kemajuan teknologi informasi merupakan sebuah keniscayaan. Di satu sisi, kemajuan ini merupakan hal yang baik, namun di sisi lain juga dapat membawa dampak buruk apabila tidak disikapi dengan bijak.
Oleh karena itu, Wapres menekankan, seluruh masyarakat termasuk para santri dan guru harus dapat memanfaatkan kemajuan ini dengan bijak agar tidak terbawa arus disinformasi yang memicu perpecahan.
Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Maruf Amin Ingatkan Penyebaran Hoaks Bakal Meningkat
“Tapi ada bahayanya. Bahayanya itu apa? Munculnya disinformasi, informasi yang tidak benar, munculnya hoaks, munculnya fitnah. Sebab sekarang ini banyak akun-akun palsu yanng menggunakan platform-platform seperti Google, Facebook, seperti apa semua itu, itu muncul, seperti sudah terjadi di Amerika. Disebutnya apa ini? Propaganda komputasional,” tutur Wapres, mengutip dari rilisnya (03/06/2022).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, propaganda komputasional saat ini telah masuk ke dalam tatanan masyarakat hingga ke tingkat terkecil, yaitu anak-anak. Untuk itu, Wapres mengimbau agar hal ini dapat disikapi dengan baik oleh seluruh masyarakat, diantaranya oleh para guru (tenaga pendidik) dan santri.
“Sebab sekarang sudah masuk kemana-mana, masuk ke dapur, masuk ke kamar anak-anak kita, membuat keraguan, dan juga membuat perpecahan-perpecahan,” ungkap Wapres.
“Yang harus kita cegah, jangan sampai nanti (kemajuan teknologi informasi) digunakan untuk membuat, merusak, memengaruhi pikiran masyarakat dalam rangka penyesatan,” tambahnya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur