Hal itu disebabkan penyebaran kasus secara global cukup lambat.
"Tidak berpeluang pandemi,” ucap Siti Nadia kepada GenPI.co, Jumat (13/5).
Dia pun menjelaskan tren penyebaran kasus hepatitis akut tersebut.
“Jika melihat perkembangan jumlah kasus dan sampai saat ini hanya enam negara yang melaporkan hepatitis,” katanya.
Selain itu, Nadia menilai jumlah kasus hepatitis akut misterius itu tidak banyak dan tidak menyebar secara masif.
“Jumlah kasusnya pun lebih dari enam pasien," kata Nadia.
Siti Nadia mengatakan seluruh kasus hepatitis akut misterius di dunia berstatus "probable".
"Sebab, secara global berjumlah 348 dengan 70 kasus tambahan yang masih dalam penyelidikan," kata Nadia.
Sementara itu, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan jika kasus hepatitis akut ini dinyatakan pandemic harus ada kajian mendalam dari badan kesehatan dunia (WHO).
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Setelah Para Jenderal Berduyun-Duyun Masuk BUMN Tambang
LENGKAP! Isi Pidato Habibie di MPR Saat Negara Akui Pemerkosaan Massal 98
Rahasia Empat Pulau Aceh: Tanya Rembulan, Tanya Rumput di Pulau Panjang
KACAU! Pemerintah Ternyata Tak Punya Riset Dampak Tambang Nikel Terhadap Ekosistem Pesisir, Pakar Curiga Disengaja