Profil Relawan Prabowo-Gibran Isra Daming Pramulya yang Diangkat jadi Komisaris PT Brantas Abipraya

- Minggu, 21 Juli 2024 | 20:16 WIB
Profil Relawan Prabowo-Gibran Isra Daming Pramulya yang Diangkat jadi Komisaris PT Brantas Abipraya



POLHUKAM.ID  - PT Brantas Abipraya (Persero) secara resmi memiliki komisaris baru yang belum lama ini dilantik. Salah satunya, Sekretaris Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran, Isra Daming Pramulya.

 

Isra Daming Pramulya menjadi Relawan Prabowo-Gibran lantaran dirinya tercatat sebagai Sekretarais DPD Gerindra di Provinsi Sulawesi Barat. Tak hanya Isra, perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang konstruksi ini juga resmi mengangkat Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti sebagai Komisaris Utama.

 

Pengangkatan Isra diketahui melalui unggahan sejumlah rekannya di laman Facebook. Mereka mengucapkan selamat disertai dengan doa dan unggahan poster yang ada potret dirinya.

 

 

"Selamat Pak Sek Isra Daming Pramulya atas dilantiknya sebagai Komisaris PT. BRANTAS ABIPRAYA. Semoga dapat menjalankan amanah dengan baik dan membawa perusahaan menuju kesuksesan yang lebih besar. Selamat bertugas dan sukses selalu bosku," kata salah satu akun Facebook yang mengucapkan, dikutip Minggu (21/7).

 

"Siap bosku," jawab Isra.

 

Profil singkat Isra Daming Pramulya

 

Isra Daming Pramulya lahir di Makassar, 12 Maret 1975. Kariernya di dunia politik, sejalan dengan pendidikan terakhir yang ditempuhnya sebagai lulusan S1 Ilmu Politik di Universitas Hasanuddin pada tahun 2001.

 

Sebelum terjun di dunia politik, Isra tercatat aktif sebagai Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Unhas pada 1996-1997 dan menjadi anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).


 

Keaktifannya itu kemudian mengantarkan dirinya terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PMII periode 2003-2005 melalui Kongres XIV PMII di Kutai Kertanegara, Kalimantan pada tahun 2003.

 

Kemudian, ia tercatat sebagai pengurus pusat GP Ansor pada periode 2005-2010. Pada rentang 2015-2018, Isra menjabat sebagai Ketua DPP KNPI dan menjadi Wakil Ketua Umum DPP KNPI pada periode 2018-2021.

 

Dibidang pemerintahan, Isra pernah dipercaya oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Alibaal Masdar (ABM), untuk mengisi posisi sebagai tenaga ahli dibidang Pemberdayaan Masyarakat Desa.


Sumber: jawapos 

SEBELUMNYA

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

Bodyguard Arsin Disebut Hingga Rela Taruhan Potong Leher Apabila Bosnya Ditangkap Karena Pagar Laut Tayang: Jumat, 14 Februari 2025 17:55 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Desy Selviany zoom-inBodyguard Arsin Disebut Hingga Rela Taruhan Potong Leher Apabila Bosnya Ditangkap Karena Pagar Laut Kompas.com/ Acep Nazmudin A-A+ KADES KOHOD ARSIN -- Kepala Desa Kohod, Arsin saat meninjau area laut yang memiliki SHGB dan SHM, di Desa Kohod, kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025) (foto kiri) dan (kanan) suasana kediaman Kepala Desa Kohod, Arsin di Kampung Kohod, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (28/1/2025). 400 warga Desa Kohod memburu Arsin yang kini tidak diketahui keberadaannya usai rumahnya digeledah Bareskrim. (Acep Nazmudin/ Kompas.com ) WARTAKOTALIVE.COM - Saking percaya diri dengan majikannya Kepala Desa Kohod, Arsin, seorang bodyguard atau Paspamdes disebut hingga sesumbar rela potong leher. Sesumbar seorang bodyguard Kepala Desa Kohod Arsin itu diceritakan oleh Henri Kusuma, penasihat hukum warga korban pagar laut seperti dimuat Tribunnews.com melalui BangkaPos Jumat (13/2/2025). Henri Kusuma mengungkapkan peringai Arsin bak Raja apabila berhadapan dengan rakyat jelata di Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, Banten. Sejak menjabat pada 2021, Arsin dikenal sebagai sosok yang arogan dan tak segan memaksa warga untuk mengikuti perintahnya. Jika tidak diikuti, Arsin tak segan mengerahkan preman hingga tukang pukul. Di mata warga Kohod, Arsin seperti monster. Apapun yang dia bilang harus diikuti warga. Arogan, kata Henri Kusuma. Saking arogannya, Arsin sangat percaya diri tidak akan bisa ditangkap oleh siapapun dalam kasus pagar laut ini. BERITA TERKAIT Jadi Tersangka Persetubuhan Anak, Vadel Badjideh Terancam 15 Tahun Penjara - TribunnewsTribunnews.com Jadi Tersangka Persetubuhan Anak, Vadel Badjideh Terancam 15 Tahun Penjara Harvey Moeis Divonis 20 Tahun dan Dimiskinkan Pengadilan Tinggi Jakarta, Kuasa Hukum: Innalillahi - TribunnewsTribunnews.com Harvey Moeis Divonis 20 Tahun dan Dimiskinkan Pengadilan Tinggi Jakarta, Kuasa Hukum: Innalillahi Bukti Prabowo Berpihak untuk Rakyat Kecil, 1.641 Sertifikat Tanah untuk Warga Majalengka - TribunnewsTribunnews.com Bukti Prabowo Berpihak untuk Rakyat Kecil, 1.641 Sertifikat Tanah untuk Warga Majalengka Hasan Nasbi: Kalau Habis Kontrak Jangan Bilang Terkena PHK karena Efisiensi - TribunnewsTribunnews.com Hasan Nasbi: Kalau Habis Kontrak Jangan Bilang Terkena PHK karena Efisiensi Reza Gladys Mengaku Diancam hingga Diperas Rp 5 Miliar, Nikita Mirzani Sebut Ongkos Endorsement - TribunnewsTribunnews.com Reza Gladys Mengaku Diancam hingga Diperas Rp 5 Miliar, Nikita Mirzani Sebut Ongkos Endorsement Reaksi Hasto Kristiyanto Jelang Sidang Putusan Praperadilan Penetapan Tersangkanya Digelar Besok - TribunnewsTribunnews.com Reaksi Hasto Kristiyanto Jelang Sidang Putusan Praperadilan Penetapan Tersangkanya Digelar Besok Dikabarkan Sudah Menikah dengan Dito Mahendra, Ini Pengakuan Nindy Ayunda - TribunnewsTribunnews.com Dikabarkan Sudah Menikah dengan Dito Mahendra, Ini Pengakuan Nindy Ayunda Kecewa Berat Vonis Praperadilan Hasto Kristiyanto, Kuasa Hukum Singgung Soal Peradilan Sesat - TribunnewsTribunnews.com Kecewa Berat Vonis Praperadilan Hasto Kristiyanto, Kuasa Hukum Singgung Soal Peradilan Sesat Hal itu juga dikatakan oleh Arsin dan para antek-anteknya saat menemui Henri dan tim beberapa waktu yang lalu. Bahkan dia menantang Presiden untuk menangkapnya usai polemik pagar laut mencuat ke publik. Baca juga: Pengacara Kades Kohod Tegas Membantah Arsin Palsukan Surat Izin Pagar Laut Tangerang “Dia bilang sambil tangan sambil menepuk dada kiri, ‘Enggak ada yang bisa penjarain gue, sekalipun presiden.’ Itu yang dia katakan,” ujar Henri menirukan ucapan Arsin. Tidak hanya Arsin, para pengawalnya pun bersikap penuh percaya diri. Bahkan seorang Bodyguard Arsin menantang potong leher apabila majikannya tertangkap. Bodyguard-nya bilang begitu juga, Iris kuping gue kalau Arsin (bisa) ketangkap. Eh, jangan kuping deh, tapi leher aja, kalau kuping gue belum mati. Itu kata paspamdesnya tuh, kata Henri sembari menirukan ucapan anak buah Arsin. Sebelum masalah pagar laut ini muncul, Henri mengatakan dua orang suruhan Arsin sempat mendatanginya dan meminta agar masalah ini tidak dibawa lebih jauh, bahkan menawarkan ganti rugi tanah warga yang terdampak. Namun, setelah laporan banyak yang masuk, Arsin dan sekretaris desanya, Ujang Karta, justru menghindar dan menolak bertemu. Ketika saya ajak ketemu, mereka tidak mau. Kami sudah lapor ke banyak tempat. Saya bilang, sudah terlambat, sebentar lagi Arsin akan jadi tersangka, tegas Henri. Hingga berita diturunkan, Tribunnews.com belum mendapatkan konfirmasi Arsin dan masih berusaha meminta tanggapan dari Arsin perihal pengakuan dari Henri Kusuma ini

Terkini