Ia menambahkan, kondisi istrinya kini sudah membaik, namun kondisi psikisnya masih perlu pemulihan.
"Kalau kesehatan, sudah terlihat membaik. Namun, psikisnya belum," katanya.
Pengakuan Jaimas
Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Asahan, Jaimas mengakui dan menyesali perbuatannya.
Ia mengaku emosi saat kejadian.
Emosinya tersebut dipicu dari adanya perselisihan harga dan jadwal latihan dengan korban.
"Saya sudah tiga tahun melatih di kolam renang itu. Sedangkan korban dua tahun. Saya memasang tarif Rp 500 meter persatu gaya sampai bisa, sedangkan korban Rp 500 ribu per dua gaya sampai bisa," kata Jaimas.
Ia pun kini menyesali perbuatannya.
"Saya sangat menyesal dengan kejadian ini,"
"Saya memohon maaf kepada ibu Asliani Siregar karena saya emosi sesaat waktu itu," kata Jaimas di press relis Polres Asahan, Senin (6/8/2024).
Jaimas juga mengaku bahwa ia sempat cemas dan ikut menolong saat korban pingsan.
"Perlu diketahui, setelah kejadian tersebut. Saya membantu korban yang pingsan dan memastikan kalau dia baik-baik saja,"
"Saya sempat syok melihat korban yang pingsan. Namun, setelah dia duduk, baru saya pergi meninggalkan korban," kata Jaimas.
Ia menuturkan, saat kejadian, anak didiknya sedang ingin latihan, namun anak didik korban berada di seberang sisi yang berlawanan.
"Anak saya mau sprint di kolam besar, sedangkan anak didiknya ada di sisi berlawanan,"
"Saya minta geser agar tidak terjadi tabrakan. Maka dari itulah kejadian seperti di video itu terjadi," katanya
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur