POLHUKAM.ID - Sebanyak 70 warga Kristen ditemukan tewas setelah dieksekusi penggal di sebuah gereja di Republik Demokratik Kongo (DRC) yang dilanda konflik.
Menurut Open Doors, kelompok pembela komunitas Kristen yang teraniaya, mengatakan 70 jasad yang dipenggal ditemukan di sebuah gereja Protestan di kota Kasanga, di Wilayah Lubero di provinsi Kivu Utara menjelang akhir pekan lalu.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kekejaman tersebut, tetapi Open Doors dan beberapa organisasi lain menuduh Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) sebagai pelaku pembantaian tersebut, dengan mengutip sumber lapangan.
Para korban diduga telah disandera beberapa hari sebelum mereka dibunuh.
Administrator militer wilayah Lubero, Alain Kiwewa, mengatakan bahwa dia sedang menyelidiki insiden itu, menurut laporan kantor berita Agence de Presse Africaine, Jumat (21/2/2025).
"Sumber-sumber lokal menduga ADF, sebuah kelompok Islamis asal Uganda yang berafiliasi dengan ISIS, serta kelompok-kelompok bersenjata lokal bertanggung jawab atas pembantaian itu. Kelompok-kelompok ini telah mempertahankan iklim teror di wilayah itu selama beberapa bulan," imbuh laporan tersebut.
Menurut laporan tersebut, para korban, yang telah diikat dan dieksekusi, telah diculik pada 12 Februari.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur