"Pertama adalah produsen CPO produsen migor, lalu pelaku usaha jasa distribusi sampai kepada pengecer. Dari sisi produsen, baik CPO maupun DMO, untuk migor itu kita tak ada pengaturan dan semua kita validasi secara elektronik," ungkapnya.
Sementara itu, di sisi distribusi sampai tingkat pengecer dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) akan dimonitor dan divalidasi berdasarkan catatan realisasi di tingkat pengecer yang dijual kepada konsumen.
"Termasuk bukti validasi untuk penjualan migor seharga Rp14 ribu ke konsumen itu kita akan mendapatkan validasi dari pihak pembeli berdasarkan KTP atau NIK yang ada di masing-masing pembeli karena migor curah ini sebenernya kita targetkan bagi masyarakat yang kebutuhan bagi mereka sehari-harinya," ujar Kasan.
Kasan menyebut validasi di lapangan secara fisik dilakukan oleh tim yang melibatkan Satgas Pangan itu di ujung dari pengecer maupun dari distributor.
"Jadi secara sistem kita monitor, kita pantau, kita validasi. Tapi secara fisik juga dilakukan," tutupnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Pesta Gay di Surabaya, Ini Kronologi Lengkap yang Berawal dari Laporan Warga
Bocoran Dokumen hingga Pengacara! 4 Kesamaan Mengejutkan Proses Perceraian Andre Taulany dan Baim Wong
Sengkarut Utang Whoosh: Alasan Jokowi Tegaskan KCJB Bukan untuk Cari Untung
Satu Kembali, Sisanya Hilang: Daftar Lengkap Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Paris