Asetnya Tembus Rp 14 Ribu Triliun, Kenapa Danantara Masih Butuh Suntikan Uang Negara?

- Minggu, 02 Maret 2025 | 12:45 WIB
Asetnya Tembus Rp 14 Ribu Triliun, Kenapa Danantara Masih Butuh Suntikan Uang Negara?

"Selisih bunga deposit dan kredit akan menjadi keuntungan bank," katanya.


Selain aset kredit dan aset fisik berupa tanah dan bangunan, aset bank juga bisa berupa aset finansial seperti surat utang negara, kepemilikan saham di perusahaan tertentu, dan jenis surat berharga lainya. 


Tapi lagi-lagi, kata Ronny, mayoritas asalnya dari dana nasabah sebagai pihak ketiga.


Sedangkan aset BUMN non perbankan juga tidak dalam bentuk liquid tetapi berupa aset, baik fisik maupun aset finansial yang semuanya memerlukan semacam "financial engineering" untuk bisa diubah menjadi modal. 


Seperti sekurititasi aset tersebut ke dalam bentuk derivatif, misalnya menerbitkan surat utang Danantara dengan "underlying" aset-aset tadi.


Setelahnya, baru Danantara mendapatkan dana segar, tapi secara tak langsung utang kepada pembeli aset finansial tersebut.


"Jadi dengan kata lain, aset Rp 14 ribu triliun tersebut, Danantara belum bisa berbuat apa-apa, karena bukan dalam bentuk dana segar atau liquid. Karena itulah mengapa Danantara tetap membutuhkan PMN ratusan triliun dari pemerintah," jelasnya.


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar