Asetnya Tembus Rp 14 Ribu Triliun, Kenapa Danantara Masih Butuh Suntikan Uang Negara?

- Minggu, 02 Maret 2025 | 12:45 WIB
Asetnya Tembus Rp 14 Ribu Triliun, Kenapa Danantara Masih Butuh Suntikan Uang Negara?

POLHUKAM.ID - BPI Danantara langsung menjadi SWF nomor delapan terbesar di dunia, karena memiliki aset sekitar USD 900 miliar atau sekitar Rp 14 ribuan triliun. 


Meski asetnya sudah sebesar itu, Danantara tetap membutuhkan suntikan modal dari pemerintah hingga triliunan rupiah.


Pengamat Ekonomi Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P Sasmita menjelaskan, bahwa dana Rp 14 ribu triliun yang ada di Danatara sebenarnya tidak dalam bentuk petty cash atau dana segar. 


Artinya, asset ketujuh BUMN yang tergabung di bawah Danantara bukan asset liquid yang bisa langsung digunakan untuk berinvestasi oleh Danantara.


"Sebut saja misalnya aset tiga bank pelat merah yang tergabung ke dalam danantara. Sebagian besar aset perbankan adalah dalam bentuk kredit yang diberikan kepada pihak ketiga, baik untuk konsumsi maupun investasi. Lantas dari mana asal kredit tersebut? Asalnya sebagian besar adalah dari dana pihak ketiga pula, yakni nasabah deposit dan lainya, yang di-collect oleh bank," jelas Ronny dalam keterangannya, Minggu (2/3/2025).


Dia menyebut kalau fungsi konvensional dari perbankan memang sebagai intermediator finansial. 


Yakni, mengumpulkan dana dari publik dengan perjanjian sejumlah bunga untuk jangka waktu tertentu, lalu meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan, dengan bunga yang jauh lebih tinggi.


Halaman:

Komentar