Mengingatkan “kegenitan” RK lewat sederet tagline di ruang publik, yang seolah merepresentasikan era milenial.
Pengunduran diri Dirut Bank BJB, Yuddy Renaldi per 04 Maret 2025 — rasanya bukan semata alasan pribadi.
Diduga, ada kaitannya dengan invisible hand dalam sistem kelola Bank BJB.
Kasus korupsi itu antara lain penggelembungan (markup) dana iklan Bank BJB selama periode 2021-2023.
Nilainya mencapai Rp 200 miliar yang diduga mengalir ke sejumlah pejabat bank.
Selama kurun itu, Bank BJB menyiapkan anggaran promosi sejumlah total Rp 1,15 triliun. Dialokasikan sekitar Rp 820,61 milyar untuk promosi produk bank dan umum.
Selanjutnya “hanya” Rp 341,8 milyar dikerjasamakan dengan enam agensi. Meliputi PT Cipta Karya Sukses Bersama (CKSB), PT Antedja Muliatama (AM), PT Cakrawala Kreasi Mandiri (CKM), PT Wahana Semesta Bandung Ekspres (WSBE), PT BSC Advertising (BSCA) dan PT Cipta Karya Mandiri Bersama (CKMB).
Sudah lima orang ditetapkan sebagai tersangka. Penggeledahan rumah RK, bisa menjadi petunjuk ke arah adanya tersangka baru. Siapa?! ***
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur