Dia mengaku bingung dengan keberadaan KIB yang dinilai sebagai perkumpulan para elite.
"Kadang elite-elite itu ngumpul nggak pake akal, nggak pake konsep, cuma kaya orang ngumpul-ngumpul di pos ronda," ujar Fahri di kawasan Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6).
Dia menilai bahwa sikap KIB tidak konsisten. Sebab, dalam koalisi itu semua partai sepakat tak membicarakan sosok yang akan diusung untuk maju Pilpres 2024.
“Namun, ada satu partai yang mengatakan sudah mengusung ketua umumnya sebagai calon presiden dan sudah ditetapkan dalam kongres,” katanya.
Eks politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu lantas mengkritik penggunaan kata koalisi yang dianggap tidak ada dalam sistem presidensial.
"Jadi saya kira elite kita semacam kurang memahami sistem kita ini, bahwa tidak ada yang namanya koalisi di dalam sistem presidensial," ucapnya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur