Saat duduk di bangku SMP, Bahlil pernah bekerja sebagai kondektur angkot untuk membantu perekonomian keluarga.
Ia juga mengenang masa kuliah ketika aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa dan demonstrasi, yang kerap membuatnya ditangkap polisi.
"Di SMP, saya pernah menjadi kondektur angkot. Tahu angkot?" kata Bahlil.
"Saya sudah hidup keras sejak SMP. Di SMA juga hidup keras. Kuliah, jadi aktivis, sering ditangkap oleh polisi karena demonstrasi. Pernah juga bekerja sebagai loper koran dan tinggal di asrama," kenangnya.
Bahlil Kecil Busung Lapar karena Tak Ada Makanan
Namun, salah satu cerita yang paling menyentuh datang ketika Bahlil menceritakan pengalamannya mengatasi busung lapar saat kecil.
"Pernah busung lapar. Karena makannya tidak ada. Makan buah saja, mangga muda. Itu pernah saya rasakan," ujarnya dengan penuh emosi.
Bahlil kemudian mengingatkan para santri yang hadir untuk selalu bersyukur atas rezeki yang mereka terima.
"Jadi, bersyukurlah anak-anakku semua, sekalipun tinggal di pesantren ini, tapi makanan dijamin tiga kali sehari. Itu bersyukur. Saya banyak menceritakan ketika busung lapar, orang tidak percaya," tambahnya.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur